STRES

www.farid.my.idDari manakah stres itu bermula? Dan mengapa ia bisa merusak alam bawah sadar kita? Pertanyaan seperti ini biasanya, biasanya luput dari ruang gerak nalar kita. Entah karena stres itu sudah terlibat jauh mengurung jiwa, hingga kita tidak lagi sempat berdialog dengan diri kita sendiri, atau mungkin karena ia hadir tanpa kita duga-duga.
STRES
Stres umumnya menggangu kemapanan rutinitas sehari-hari kita. Reaksinya bisa berupa insomnia (susah tidur), gelisah, was-was, gampang marah, sulit konsentrasi, merasa sesak di dada, sakit kepala yang membandel, pelupa, tegang dibagian leher dan kepala, telapak tangan berkeringat dan lain-lainnya.

Hal tersebut mungkin belum seberapa. Pasalnya, stres juga mampu menghancurkan daya tahan tubuh kita pada tingkat yang lebih parah. Setidak-tidaknya, beberapa penelitian terakhir yang diadakan di Amerika Serikat, Eropa Barat dan Jepang mengatakan bahwa stres mengakibatkan seseorang mengidap sakit jantung, kanker, radang sendi dan pernapasan.

Mengapa bisa begitu ya? padahal, mulanya hanyalah gangguan kecil yang merusak jiwa. Dan kata stres itu sendiri sebetulnya kata serapan dari bahasa Inggris yaitu stress yang berarti tekanan atau kondisi yang menyebabkan ketidak tenangan (Pressure: Condition causing disqueit, lih. Oxford Advanced Learner’s Dictionary Of Current English)?

Berdasarkan penelitian inilah, stres biasanya berelaksi dengan psikis (kejiwaan) seseorang. Ia datang menggoyahkan tatanan jiwa yang stabil menjadi labil, pribadi yang kuat menjadi lemah, begitu seterusnya. Pada titik nadir gara-gara stres kita terasing dari hidup kita sendiri, kita tidak mampu lagi menentukan pilihan hidup dengan bijak, kita sulit mencari celah jalan keluar yang terbaik untuk hidup kita, itu semua karena stres sudah keburu merampas batin kita. Kondisi stres demikian, acap kali membuat kita nelangsa dan terkatung-katung diantara ketidak pastian menjalani hidup.

Dalam dunia psikologi, pemicu perihal di atas sering disebut dengan stressor (penyebab stres). Stressor inilah yang datang silih berganti dalam keseharian hidup kita, entah penyebab stres itu ringan atau berat. Mungkin contoh: karena kemacetan, polusi udara, kebisingan, tempat tinggal yang sesak, tekanan deadline (dikejar-kejar tenggat waktu) dalam pekerjaan, merasa 24 jam belum cukup, persoalan-persoalan cinta, masalah keluarga, teman, anak, dan lain-lainnya. Karena itu tidak aneh bila kita tidak bisa menghilangkan stres dalam kehidupan kita sehari-hari. Dan bukannya pada hakekatnya stres itu adalah ujian bagi jiwa kita.


Untuk itu, obat stres berarti ada di dalam diri kita sendiri. Sebab, stres itu sendiri biasanya memandang karena cara pandang kita menilai setiap peristiwa. “Manusia tidak di ganggu oleh peristiwa-peristiwa, melainkan oleh pandangannya sendiri tentang peristiwa-peristiwa itu.” Begitulah menurut Epictetus seorang filsuf Yunani pernah berkata. Wallahu’alam bil shawab.

Belajar Cerdas Dari Safanah
Wanita cerdas dan cantik tentu menyenangkan sekaligus impian semua wanita. Namun, Rasulullah menganjurkan agar perempuan memelihara klik disini.

STRES | Farid | 4.5